Resensi Buku
Buku ini mengungkapkan gumpalan informasi yang memesona seperti dalam kisah Seribu satu malam. Setiap penguasa pada masa itu dikupas kelemahan dan kelebihannya ibarat sebuat biografi singkat (Tabasim Hussain, Literary Review).
Buku Istanbul : Ibu kota Tiga Imperium Agung Dunia Byzantium – Romawi – Usmani tidak hanya sekedar menjelaskan sejarah dari kejatuhan imperium dari Byzantium, Romawi hingga Usmani, namun penulisnya menceritakan kondisi dan situasi setelah jatuhnya Konstantinopel hingga berganti nama menjadi Istanbul yang dipinpin oleh tokoh muda Sultan Mehmet II atau yang dikenal dengan Muhammad Al Fatih pada 29 Mei 1453 yang dengan gagahnya memasuki gerbang Adrianopolis yang saat ini dikenal dengan nama
Edirne Kapi.
Buku yang ditulis oleh John Freely ini adalah seorang fisikawan yang juga penulis buku-buku tentang perjalanan dan sejarah tentang Istanbul, Athena, Venesia, Turki, Yunani dan kekaisaran Othoman. Buku ini tidak hanya berbicara tentang sejarah jatuhnya ke-3 Imperium tersebut, namun perjalanan sejarah kota Istanbul dengan segala kelebihan dan keindahan kota yang merupakan satu satunya kota di dunia yang terhampar di dua dunia yaitu Eropa dan Asia. Bagian utama kota Istanbul membentuk bagian paling tenggara benua Eropa, terpisah dari bagian pinggiran kotanya di sisi Asia oleh selat Bosporus yang mengalir melalui celah dalam yang memisahkan dua benua di sudut barat laut Turki. Inilah kota yang sangat unik dan menarik yang menampilkan 2 sisi dari Asia dan Eropa.
Buku ini tentu sangat menarik untuk dibaca jika pada akhirnya anda berkunjung ke Istanbul. Secara jelas buku ini menggambarkan kota Istanbul yang saat ini banyak dikunjungi oleh para pelancong dari berbagai dunia. Dan akhirnya Kota Istanbul menjadi kunjungan pertama dan selanjutnya dapat mengunjungi negara tetangganya yang terdekat yaitu Yunani.
Hasrul Sani Siregar, MA
Alumni Ekonomi-Politik Internasional
IKMAS, UKM, Malaysia
Kolumnis