Pekanbaru (CCN News) : Ini adalah Petatah petitih Masyarakat Andiko 44 Kampar ,
Petatah petitih ini bermakna Seseorang yang di amanat kan sebuah jabatan ,tapi kewenangan nya melebihi kewenangan jabatan nya ,
Analogi nya adalah “Kucing yang mengira diri nya singa”
Ini lebih kepada penilaian sebuah karakter seseorang yang di sebab kan oleh banyak faktor :
1. *Bagak*
“Dek Bagak Mako Kuaso”
Seseorang yang memiliki Kekuatan fisik dan supranatural akan lebih cendrung berkarakter tenggi saghantiong lampai sadaghan karna kuasa nya dirasakan tidak memiliki bandingan , dan powernya tidak memiliki tandingan
2. *KAYO*
“Dek kayo mako bajayo”
Memiliki harta yang banyak sehingga dapat mekakukan sesuatu melebihi kewenangan nya
3. *Deking*
“Singgayuik di jagok uwang”
Memiliki deking yang kuat membuat seseorang tersebut bertindak seolah hebat dalam banyak hal
Karakter seperti ini berpotensi terjadinnya penyalah gunaan wewenang untuk tujuan tertentu ( excès de pouvoir )
Petatah petitih diatas di tujukan kepada ninik mamak yang dianggap melebihi tupoksi nya,
Di masyarakat Andiko 44 Kampar , Ninik mamak itu pada umum nya …….
Di masyarakat Andiko 44, Ninik mamak itu pada umum nya memiliki pangkat derajat yang sama , (Togak samo tinggi duduok samo ghondah)
Seorang ninik mamak hanya bisa berkuasa di lingkup kesukuan nya saja , dan tidak bisa mencampuru kuasa suku lain meskipun berada di kenegerian yang sama ,
Tupoksi ninik mamak pun sudah diatur dalam sistim hukum adat dan tidak bisa keluar dari jalur yang sudah di tetap kan ,
Jadi, Petatah petih diatas mencermin kan bahwa penting nya profesional kerja serta memahami tentang tugas pokok dan fungsi dari jabatan yang di emban .
(Shabar Halim)